Saya adalah seorang pria biasa yang berasal dari keluarga sederhana. Lahir 14 Juli 1990, 21 tahun silam di kota kecil, Sragen. Yoga Mahendra, begitulah nama pemberian kedua orang tua saya yang telah membesarkan saya sampai saat ini. Saat ini saya sedang
menempuh pendidikan di sebuah PTK (Perguruan Tinggi Kedinasan) di Tangerang Selatan yang bernama STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). Dikampus plat merah ini saya mengambil Prodip Keuangan III Spesialisasi Administrasi Perpajakan.Ya jurusan yang mungkin sedikit “kontroversial” di mata sebagian masyarakat, apalagi kalau bukan dengan tercemarnya nama instansi Perpajakan oleh segelintir oknum tak bertanggung jawab seperti Gayus Partahanan Halomoan Tambunan a.k.a Gayus Tambunan. “Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga”, mungkin peribahasa tersebut cocok untuk menggambarkan kondisi tersebut. Namun apapun pandangan masyarakat tentang Pajak dan tentang almamater saya, I’m still proud of that. Saya tetap bangga bisa bersekolah disini, mengalahkan ratusan ribu pesaing untuk mendapatkan kursi disini, menerima ilmu ilmu perpajakan, bertemu orang orang yg hebat, dan berkumpul dengan teman teman yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia lengkap dengan heterogenitas suku,agama,budaya yang melekat. Dan Insya Allah saya bangga dan siap untuk mengabdi kepada Negara ini kelak saat penempatan. Mengabdi pada masyarakat sekaligus menjadi pengawal keuangan Negara di bidang perpajakan.
menempuh pendidikan di sebuah PTK (Perguruan Tinggi Kedinasan) di Tangerang Selatan yang bernama STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). Dikampus plat merah ini saya mengambil Prodip Keuangan III Spesialisasi Administrasi Perpajakan.Ya jurusan yang mungkin sedikit “kontroversial” di mata sebagian masyarakat, apalagi kalau bukan dengan tercemarnya nama instansi Perpajakan oleh segelintir oknum tak bertanggung jawab seperti Gayus Partahanan Halomoan Tambunan a.k.a Gayus Tambunan. “Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga”, mungkin peribahasa tersebut cocok untuk menggambarkan kondisi tersebut. Namun apapun pandangan masyarakat tentang Pajak dan tentang almamater saya, I’m still proud of that. Saya tetap bangga bisa bersekolah disini, mengalahkan ratusan ribu pesaing untuk mendapatkan kursi disini, menerima ilmu ilmu perpajakan, bertemu orang orang yg hebat, dan berkumpul dengan teman teman yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia lengkap dengan heterogenitas suku,agama,budaya yang melekat. Dan Insya Allah saya bangga dan siap untuk mengabdi kepada Negara ini kelak saat penempatan. Mengabdi pada masyarakat sekaligus menjadi pengawal keuangan Negara di bidang perpajakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar