Senin, 05 Desember 2011

Ibu Sri Mulyani Indrawati

Ada apa dengan negeri ini..
Mengapa sosok penuh integritas seperti Ibu Sri Mulyani justru di sia-siakan..
Apa yang kurang dengan kapabilitas beliau dalam memimpin
armada keuangan negri ini..???

Ketegasan??
Apakah kita begitu saja melupakan kebijakan beliau mereformasi kementerian keuangan khususnya Direktorat Jenderal Pajak dan juga melakukan modernisasi di DJP..
Saat itu ratusan oknum pajak yang bermasalah di babat habis oleh beliau..
Sejak tahun 2004 hingga saat ini berbagai kemajuan dalam sektor keuangan, siapa lagi jika tanpa tangan dingin beliau..

Profesionalitas??
Tak ada yang meragukan keprofesionalitasan beliau..
Saat itu jajaran petinggi kementerian keuangan (dahulu masih bernama Departemen Keuangan) bersama dengan petinggi Bank Indonesia tengah mengadakan rapat untuk membahas krisis pasar modal. Dimana jika tidak diselesaikan saat itu juga maka berpotensi meningkatkan laju inflasi..
Siang hari saat rapat berlangsung, beliau (Ibu Sri Mulyani Indrawati) menerima telepon dari saudara yang mengabarkan bahwa Ibu-nya sedang sakit keras..
Oke,rapat tetap berlanjut..sore harinya setelah sholat magrib dan saat itu rapat masih berlangsung, beliau di telepon lagi dan kali ini mengabarkan bahwa Ibunda-nya tercinta telah meninggal dunia..
Bagaimana tindakan anda jika berada dalam posisi itu?? Menangis?? Panik ?? Langsung Pulang?? Membubarkan rapat?? Apa?? Namun beliau lagi – lagi membuktikan bahwa beliau memiliki professional,integritas,dan tanggung jawab yang tinggi pada negeri ini. Beliau hanya meminta break sebentar untuk melakukan sholat di musholla sembari menitikkan air mata serta memanjatkan doa untuk Ibunda tercinta..setelah itu dengan wajah tenang dan bekas tangis dimata beliau “Oke,rapat kita mulai lagi”…sungguh luar biasa..

Lalu apa??Apa yang membuat ribuan mahasiswa – mahasiswa berkoar – koar menjelek – jelekkan, mencerca, mencaci maki, menghina, membakar fotonya, dan menuntut beliau mundur bahkan dipenjara??
Apakah karena masalah dana bailout untuk Bank Century??
Mereka pikir keputusan beliau yang kala itu juga menjabat sebagai ketua KSSK (Komite Stabilitas Sektor Keuangan) untuk menyetujui gelontoran dana talangan pada Bank Century itu salah dan itulah yang menjadi dasar untuk menghujat beliau??

Tahukah mereka wahai para mahasiswa-mahasiswa “pintar” yang katanya menjadi agent of change tentang apa yang sebenarnya terjadi??
Ataukah mereka hanya menjadi budak nafsu segelintir orang yang tidak suka dengan sosok Ibu Sri Mulyani???
Atau justru mereka hanya menjadi korban media massa yang terlalu hiperbol dan menyimpang dari UU Pers untuk bersikap netral dan tanpa ada intervensi pemilik untuk menggiring mindset masyarakat???
Jika itu alasanya, mereka tak lebih hebat dari seorang balita,tanpa tau tujuan,hanya melaksanakan apa yang mereka dengar pertama tanpa menelisik kebenarannya..

Apakah mereka juga tak tahu bahwa dampak sistemik/efek domino yang akan terjadi akan jauh lebih besar dari angka Rp 6,7 Triliun itu??
Apakah mereka juga tak ngeri melihat krisis wallstreet yang terjadi di Amerika,bagaimana jika hal tersebut melanda kita??

Fine, mungkin sekarang mereka bisa puas..
Mereka bisa lega karena merasakan kemenangan..
Kemenangan atas mundurnya Ibu Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan kala itu..
Juga bagi kelompok kepentingan tertentu yang menjadi dalang turunnya Ibu Mulyani..

Tapi apakah negeri kita tercinta ini akan kembali kehilangan tokoh – tokoh yang hebat lagi??
Setelah dahulu Bapak BJ.Habibie pergi ke Jerman karena “dianggap” tak penting lagi disini..
Sekarang Ibu Sri Mulyani dengan integritas, kecerdasan, ketegasan, dan tanggung jawab beliau juga terpaksa harus mengabdi di negeri orang (operational director at World Bank)..
Besok siapa lagi???
Akankah negeri ini akan dikuasai oleh elit – elit politik yang mementingkan kepentingan induvidu/kelompoknya saja dengan menghalalkan segala cara??
Sedangkan tokoh – tokoh seperti Ibu Sri Mulyani Indrawati harus tersingkirkan??
Sungguh ironi…


(Yoga Mahendra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar