Senin, 05 Desember 2011

Masyarakat Butuh Informasi, Bukan Intervensi

Kebutuhan masyarakat Indonesia atas suatu berita yang benar – benar memenuhi aspek netralitas dan tanpa maksud persuatif nampaknya merupakan suatu kelangkaan sekarang
ini . . .

Memang sepintas kita bisa lihat bahwa seluruh media masa baik cetak maupun televise tengah berlomba – lomba meraup perhatian masyarakat dengan menyajikan berita – berita yang paling up to date . . .

Namun mereka kurang memperhatikan suatu hal yang vital mengenai netralitas pers yang sudah sejak lama dikumandangkan sebagai pondasi penyampaian informasi pada masyarakat . . .

Tak perlu disebut secara frontal, kitapun sekarang telah tahu bahwa banyak media yang mengungkap suatu berita dan kemudian mengemasnya untuk dikonsumsi masyarakat malah justru meninggalkan netralitas itu . . .

Seperti sengaja untuk mempengaruhi mindset masyarakat supaya memiliki sudut pandang dan kesepahaman yang sama dengan pemilik media masa tersebut . . .

Misalkan saja beberapa media yang mengangkat suatu permasalahan namun memberikan intervensi kepada masyarakat untuk menghakimi salah satu pihak . . .

Sebagai contoh pada beberapa saat yang lalu ketika terbongkar kasus mafia pajak Gayus Halomoan Partahanan Tambunan, beberapa media justru memanfaatkan momen ini untuk menggiring opini masyarakat menjadi membenci instansi Dirjen Pajak dengan suatu perkataan, “kalau uang pajak yang selama ini kita bayar dikorupsi oleh petugas pajak, BUAT APA KITA BAYAR PAJAK LAGI ?? “

Sungguh ironi peran pers seperti demikian itu, seharusnya pers kembali ke fitroh-nya yaitu sebagai sumber informasi bagi masyarakat.
Biarlah masyarakat sendiri yang menganalisa dan berpendapat, tidak perlu mendapat intervensi seperti itu toh masyarakat Indonesia sudah pintar kok . . .

Besar harapan dan dukungan saya kepada pers dan seluruh perusahaan yang menangani media masa untuk lebih baik lagi.
Namun saya masih menaruh rasa optimis yang besar kepada pers untuk dapat melakukan progress yang lebih baik lagi . . .

Masyarakat butuh informasi, bukan intervensi . . .

(Yoga Mahendra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar